Maka
Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai
Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk
menghadap Rasullullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun
yang ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau
engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota
badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras"
Mendengar
ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia
menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun
memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah SAW. Maka
sambut Iblis (alaihi laknat), "Ya
Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat
mulia di sisi Allah?"
Maka jawab
Nabi dengan marah, "Hai
Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah
mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam A.S sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub
engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia
sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu
juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu"
"Hai
Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia disisi Allah Azza Wajalla, cuma
salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku
kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang
menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?"
Taklimat
Iblis, "Ya
Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka
dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu
segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya
Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, tiadalah aku berani menyembunyikannya"
Maka Iblis
pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya
Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah
badanku menjadi abu"
Apabila
mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya,
inilah satu peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh
sekalian sahabat yang ada dimajlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh
umatku.
- Pertanyaan Nabi (1) : "Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab Iblis : "Ya
Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar diantara segala musuhku dimuka
bumi ini"
Maka Nabi
pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung
Iblis, "Ya
Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia,
binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu
saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya aku
menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad /
niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan
pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku
berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk
kedalam neraka dan kekal didalamnya bersamaku"
- Pertanyaan Nabi (2) : "Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"
Jawab Iblis : "Adalah
satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki
yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya.
Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum,
berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan
haram. Demikian
juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku
lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila
terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan
tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan
hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka,
terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila
mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku
goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda
hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya.
Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat.
Demikianlah aku goda mereka setiap saat"
- Pertanyaan Nabi (3) : "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"
Jawab Iblis : "Semuanya
itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa
Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku
tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya. Tiba-tiba
datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka
akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan
seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan
bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian
Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti
Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada
mereka. Akhirnya aku
berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah
Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu
daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum
Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain aripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan
berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan
carut-marut. Tetapi
ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di
setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku
yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka
besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut"
- Pertanyaan Nabi (4) : "Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"
Jawab Iblis : "Pertama
sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan
tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus
mengikut kemauan jalanku"
- Pertanyaan Nabi (5) : "Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis
: "Sebesar-besarnya
kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan
berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota
badannya. Setengah-setengahnya
datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa
bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa
hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke
kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi
yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu
supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam
hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada
kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka
aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman"
- Pertanyaan Nabi (6) : "Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis : "Jika
mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya"
- Pertanyaan Nabi (7) : "Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab Iblis : "Binasalah
diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun
Islamnya"
- Pertanyaan Nabi (8) : "Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis
: "Ya
Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk
awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh
Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan
mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku
ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan
ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu
lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab
neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa,
dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku
dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa
barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu
sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan
bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan
biasa"
- Pertanyaan Nabi (9) : "Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis : "Seluruh
sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan
tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri
telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika
kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina Abu
Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang
seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat
amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafadz
Hadits-haditsmu.
Saidina Umar
Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat keras
menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka
gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya
sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah
aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu
serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Saidina
Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa
bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid
dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang
melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya
hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim
pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati syahid"
Saidina Ali
Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan
perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat
beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam dan
tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar 'Ali
Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah'
dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya"
- Pertanyaan Nabi (10) : "Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis : "Umatmu
itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya
mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril
a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang kedua
umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia
Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka
akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan
durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat,
tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu aku
goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka
dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana
mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa
bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta,
bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan
lacur."
- Pertanyaan Nabi (11) : "Siapa yang serupa dengan engkau?"
Jawab Iblis : "Orang
yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."
- Pertanyaan Nabi (12) : "Siapa yang mencahayakan muka engkau?"
Jawab Iblis : "Orang
yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
- Pertanyaan Nabi (13) : "Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis : "Jika
seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan,
maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."
- Pertanyaan Nabi (14) : "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"
Jawab Iblis : "Jika
umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan,
maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak
maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika
mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.
Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."
- Pertanyaan Nabi (15) : "Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis : "Jika
dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal
akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu', maka padamlah
marahnya."
- Pertanyaan Nabi (16) : "Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis : "Lelaki
dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri,bersarang,
bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
- Pertanyaan Nabi (17) : "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis : "Orang
yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu
subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar.
Demikian jua pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya', aku beratkan hatinya
untuk sholat."
- Pertanyaan Nabi (18) : "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis : "Orang
yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang,
banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam."
- Pertanyaan Nabi (19) : "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis : "Orang
yang duduk didalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"
- Pertanyaan Nabi (20) : "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis
: "Orang yang
taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan pakaian
mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'Syurga itu di bawah
tapak kaki ibu'"
SUMBER : http://www.facebook.com/indryilham#!/pages/Muhasabah-Cinta/167385529974625?sk=notes&s=10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar