Definisi Perilaku
Konsumen
Perilaku Konsumen
adalah sebuah proses dimana seseorang melakukan aktivitas mencari, memilih,
membeli, serta menggunakan produk dan jasa yang diinginkan, guna untuk
memperoleh kepuasan dalam kebutuhan konsumen tersebut.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
3 Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, menurut James F. Engel – Rodger D. Blackwell –
Paul W. Miniard dalam Saladin, yaitu:
- Pengaruh Lingkungan : Keluarga, budaya, kelas sosial dan situasi
- Perbedaan dan Pengaruh Individu : Pengetahuan, sikap, gaya hidup, kepribadian, demografi, motivasi dan keterlibatan
- Proses Psikologis : Pembelajaran, pengolahan informasi, perubahan sikap dan perilaku
2 Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996), yaitu:
- Faktor Eksternal : Pengaruh keluarga, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan marketing strategy
- Faktor Internal : Kepribadian, sikap, gaya hidup, belajar, motivasi dan persepsi
Pendekatan Perilaku
Konsumen
Ada 3 macam pendekatan
utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu:
- Pendekatan Interpretif : dimana pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal-hal yang mendasarinya, misalnya dengan melakukan wawancara atau focus group discussion.
- Pendekatan Tradisional : dimana pendekatan ini berdasarkan teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behavioral serta dari ilmu sosiologi. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen, misalnya dengan melakukan survey atau eksperimen.
- Pendekatan Sains Marketing : dimana pendekatan ini berdasarkanpada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi (Moving rate analysis), yang dilakukan dengan cara mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.
- Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach) : dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan seorang konsumen dapat diukur dengan satuan, misalnya uang. Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centimeter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.
- Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach) : dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak perlu diukur dengan satuan, jadi cukup mengetahui tinggi – rendahnya kepuasan konsumen dalam menggunakan suatu produk atau jasa.
- Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
Menurut Teori Ordinal,
kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita
menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya,
Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva
indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam
barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu
kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta
indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Semakin jauh kurva
indiferensi dari titik origin, semakin tingi tingkat kepuasanya.
Kurva indiferensi
menurun dari kiri ke kanan bawah ( downward sloping ), dan cembung ke titik
origin ( convex to origin) atau adanya kelangkaan.
Kurva indiferensi tidak
saling berpotongan agar asumsi transitivitas terpenuhi.
- Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis Anggaran (budget
line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang
membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Misalnya garis anggaran
dinotasikan sebagai BL, sedangkan harga sebagai P ( Px untuk X dan Py untuk Y )
dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk X dan Qy untuk Y ), maka
: BL = Px.Qx + Py.Qy
- Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan
pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga
yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas, maka
daya beli meningkat, begitu juga sebaliknya.
- Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan
adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk
konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat
kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu
dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis
kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan
tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan
tingkat kepuasan).
- Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang
dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata
meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya, begitu juga sebaliknya.
Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga
barang.
- Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain
yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal.
Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar
dengan kurva garis anggaran sebelumnya
- Efek Subtitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)
Ketika kita mengatakan
bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau
sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan
pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbangan konsumen.
Definisi Produsen
Produksi adalah usaha
menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Teori
Produksi : Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) dan,
output (hasil poduksi).
- hubungan antara input-output, yang menunjukkan pola hubungan penggunaan berbagai tingkat input untuk menghasilkan tingkat output tertentu (dieksposisikan dalam konsep fungsi produksi)
- hubungan antara input-input, yaitu variasi penggunaan kombinasi dua atau lebih input untuk menghasilkan output tertentu (direpresentasikan pada konsep isokuan dan isocost)
- hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep kurva kemungkinan produksi dan isorevenue)
Ketiga pendekatan di
atas digunakan untuk mengambil berbagai keputusan guna mencapai tujuan usaha yaitu:
- menjamin pendapatan keluarga jangka panjang
- stabilisasi keamanan pangan
- kepuasan konsumsi
- status sosial
Faktor
produksi yang diperlukan dalam usaha :
- Lahan
- Modal (sarana produksi)
- Tenaga Kerja
Besar
kecilnya modal dalam usaha tergantung pada:
- Skala usaha, besar kecilnya skala usaha sangat menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang dipakai.
- Macam komoditas, komoditas tertentu dalam proses produksi juga menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai.
- Tersedianya kredit sangat menentukan keberhasilan suatu usaha
Pengaruh
penggunaan faktor produksi dapat dinyatakan dalam tiga alternatif sebagai
berikut :
- Decreasing return to scale artinya bahwa proporsi dari penambahan faktor produksi melebihi proporsi pertambahan produksi
- Constant return to scale artinya bahwa penambahan faktor produksi akan proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh
- Increasing return to scale artinya bahwa proporsi dari penambahan faktor produksi akan menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar
Macam-Macam
Teori Produksi :
- Teori Produksi dengan Satu Input Variabel
- Teori Produksi dengan Dua Input Variabel
- Teori Biaya (Ongkos) Produksi
Fungsi
produksi digunakan untuk :
- Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses produksi
- Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk memaksimukan kentungan
SUMBER :
http://kumpulan-artikel2.blogspot.com/2012/11/pengertian-produsen-produksi-definisi.html
http://id.scribd.com/doc/57925129/pengertian-biaya-produksi
http://tithagalz.wordpress.com/2010/06/14/teori-pendekatan-perilaku-konsumen/
http://id.scribd.com/doc/51964589/TEORI-DAN-MODEL-PERILAKU-KONSUMEN
http://boetarboetarzz.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html
http://virtual-beatles.blogspot.com/2012/04/teori-produsen-dan-fungsinya.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-produksi-luas-menurut-para.html
sangat membantu trima kasih
BalasHapusThank's Infonya Bray .. !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id
jazakillah informasinya Ukhti...:)
BalasHapusnanti, ukhti insyaAllah bisa kunjungi website sastra n warta ana di
BalasHapuswww.wahanainovasi.blogspot.com, tapi untuk saat ini masih, dalam tahap rekonstruksi..:D
to alvin : amiiin.... iyaa ditunggu yaa ^_^
BalasHapusto anonim : iya sama2.. ^_^
BalasHapusto kingkong : iya sama2 ^_^
BalasHapusalhamdulillah sekarang perlahan sudah mulai rilis..:Dmasih belajar!!
BalasHapusterima kasih..
silahkan..
BalasHapusjelaskan dan tunjukkan dalam gambar perbedaan teori konsumen dan teori produsen
BalasHapusjadi apa hubungan antara perilaku konsumen dan produsen??
BalasHapus