Membuka hati untuk seseorang itu tidak mudah, dibutuhkan kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi. Dan tidak diperbolehkan menengok lagi ke belakang karna akan menggagalkan keyakinan diri tersebut. Cukup sudah meninggalkan kesan yang sedih atau bahagia, karna semuanya hanya akan terwujud di masa datang, bukan di masa lalu. Anggap saja semua cerita masa lalu adalah sebuah kenangan indah, maka kita tidak akan merasa kecewa ataupun gembira dengan masa-masa lalu itu. Dan akan merasa lebih tenang saat menapaki masa atau cerita yang akan datang bersama seseorang yang baru, atau dengan orang yang lama tapi dalam cerita yang berbeda.
Melupakan seseorang dengan alasan karna Dia telah menyakiti perasaan kita itu bukanlah tindakan yang benar atau salah. Sejujurnya sekuat apapun kita untuk melupakannya, itu adalah hal yang mustahil dilakukan, kecuali jika kita amnesia. Tapi ada cara yang lebih baik dibandingkan apabila kita harus melupakannya, yaitu kita harus berani menunjukkan perasaan tidak mudah menyerah yang dalam artian tanpa tangis atau merasa tegar dihadapannya. Karna jika kita terlihat lemah, maka Dia akan merasa puas telah menyakiti hati kita. Meskipun hati kita sebenarnya menangis, tapi cobalah untuk tetap tegar didepannya.
Benci dan Cinta itu bedanya tipis, seperti perbedaan antara sahabat dan musuh. Yang tadinya kita saling benci, tetapi jika orang yang kita benci itu adalah jodoh yang Allah swt tulis di Lauhful Mahfudz, maka dengan kata lain perasaan benci itu akan berubah menjadi cinta. Sebaliknya jika orang yang dekat dengan kita dan akan merencanakan hubungan ke tahap yang lebih serius, tapi Allah tidak menakdirkan kita dengannya, maka hubungan percintaan tersebut akan berubah jadi perasaan saling benci. Begitupun dengan persahabatan dan permusuhan, sangatlah tipis bedanya. Jadi jangan pernah kita merasa paling "wah" padahal kita ini kecil dihadapan sang Khalik.
Tak ada siapapun yang tahu siapa jodoh kita, jika kita pertanyakan itu kepada siapapun, maka sama saja seperti kita menanyakan kapan kematian merenggut orang yang tanya. Iya... Jodoh dan kematian adalah sama-sama takdir Allah swt yang tidak dapat kita gadaikan oleh apapun dan siapapun, kita harus dapat menerima apa yang telah Allah swt takdirkan kepada kita dengan rasa yang Ikhlas dan penuh rasa sabar agar dapat kita pertanggungjawabkan di Akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar