Sabtu, 17 November 2012

Komunikasi dalam Organisasi

          Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

  • FUNGSI KOMUNIKASI :
  1. Komunikasi Sosial
  2. Komunikasi Ekspresif 
  3. Komunikasi Instrumental 
  4. Komunikasi Ritual 

  • UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI :
  1. Pengirim Pesan (komunikator) 
  2. Penerima Pesan (komunikan) 
  3. Pesan

  • KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI :
  • Dari segi sifatnya :
  1. Komunikasi Lisan = komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara . Contoh : ngobrol, presentasi
  2. Komunukasi Tertulis = komunikasi melalui tulisan . Contoh : sms, email 
  3. Komunikasi Verbal = komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Contoh : ngobrol, curhat 
  4. Komunikasi Non Verbal = komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Contoh : orang yang grogi gemetar tubuhnya
  • Dari segi arahnya :
  1. Komunikasi Ke atas = komunikasi dari bawahan ke atasan 
  2. Komunikasi Ke bawah = komunikasi dari atasan ke bawahan 
  3. Komunikasi Horizontal = komunikasi ke sesama manusia / setingkat 
  4. Komunikasi Satu Arah = pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik) 
  5. Komunikasi Dua Arah = berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
  • Menurut Lawannya :
  1. Komunikasi Satu Lawan Satu = berbicara dengan lawan bicaras yang sama banyaknya cth:berbicara melalui telepon 
  2. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏ = berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Cth: introgasi maling dengan kelompok hansip 
  3. Kelompok Lawan Kelompok = berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Cth: debat partai politik
  • Menurut Keresmiannya :
  1. Komunikasi Formal = komunikasi yang berlangsung resmi.cth: rapat pemegang saham 
  2. Komunikasi Informal = komunikasi yang tidak resmi, cth : berbicara antara teman

       Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.


SUMBER :
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2
http://abbymaulanaputra911.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-komunikasi-dalam-organisasi.html
http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/23/kdo/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar