Rabu, 07 Maret 2012

Alasan dan Mimpi

1. Apa alasan kamu masuk Jurusan Sistem Informasi ?
Jawab : Karena asal sekolah saya SMK jurusan TI yang berbasis hardware , jadi saya meneruskannya saja.  Awalnya juga saya tidak mau meneruskan kuliah di bidang komputer, tapi bagaimana lagi keahlian saya cuma disini. Sebenernya saya tidak terlalu mahir di bidang komputer, hanya saja saya sedikit paham mengenai hardware-hardware komputer. Sistem informasi itu lebih mendalam kepada software (perangat lunak) dan aplikasi-aplikasi, sedangkan basis saya di hardware (perangkat keras), jadi saya memulainya dari awal lagi. Dan orangtua juga memberi nilai positif pada apa yang saya pilih asalkan ini baik untuk saya. Apalagi sekarang perusahaan-perusahaan banyak membutuhkan teknisi dan programmer. Saya lebih suka di bidang teknisi, karena tidak rumit menghafalkan rumus-rumus seperti software. Tapi karena saya hardware cukup paham, maka saya mencoba software. Agar keahlian saya juga bertambah, bukan hanya hardware, tapi software pun saya juga bisa. saya tidak mau kalah dari laki-laki, maka dari itu saya coba hal-hal baru.


2. Apa mimpi kamu dan bagaimana cara mewujudkan mimpi tersebut ?
Jawab : saya ingin jadi ahli kesehatan, entah itu perawat, dokter, ahli lingkungan kesehatan, apoteker , analis kimia, ataupun bidan. Yaah, saya sangat menyukai kesehatan. Apalagi jika saya melakukan seminar atau workshop ke desa-desa yang masih jauh dari jangkauan kata "sehat dan bersih". Hanya saja semua itu belum saya lakukan karena tersendat oleh kemampuan dan rasa pesimis saya. Tadinya saya memang ingin mengikuti tes SNMPTN ke UGM (Universitas Gajah Mada), tapi saya merasa pesimis dengan segala kemampuan saya. Karena dilihat dari latar belakang sekolah saya yang tidak ada basis IPA nya, bukan tidak ada pelajaran IPA tapi hanya sekedar pelajaran tambahan saja dan itu pun hanya 2 semester di ajarkan pada saya. Gagal ke UGM, saya daftar ke Universitas Al-Islam Bandung untuk mengambil jurusan analis kimia. Tapi saya tetap pesimis dengan segala kemampuan, karena kebanyakan yang saya temui disana, mereka itu adalah lulusan SMA yang memang dari dasar ada IPA nya. Orangtua saya juga sangat memberikan respon positif dengan apapun yang akan saya pilih, karena latar belakang keluarga juga memang kebanyakan mengambil pendidikan di bidang kesehatan.
Awal saya kenapa sangat suka sekali bidang kesehatan dibanding dengan komputer, karena saya pernah melihat salah satu tayangan di televisi yang isinya ada seorang bayi yang mengidap penyakit Hydrocephalus. Penyakit Hydrocephalus sendiri adalah sebuah penyakit yang menyerang otak sehingga membuat kepala membesar yang dikarenakan kelebihan cairan. Bayi tersebut tinggal di sebuah rumah kardus yang berada di bawah jalan raya atau biasa kita sebut dengan kolong jembatan. Melihat kondisi si bayi saya tidak tega hati untuk melanjutkan melihat tayangan tersebut. Orangtua si bayi mengatakan bila mereka tidak punya biaya untuk membawa anaknya ke Rumah sakit, untuk makan saja sulit apalagi untuk memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit. Jika suhu badan anaknya panas, mereka hanya memberinya obat warung untuk penurun panas. Saya tidak dapat berkata-kata apa-apa saat melihat tayangan itu, hati saya miris. Saya mulai berpikir, apa tugas pemerintah untuk mensejahterakan kesehatan masyarakatnya ?? itulah pemikiran awal saya terhadap pemerintah. Saya memang tidak menyalahkan semuanya kepada pemerintah, tapi apa tidak adakah sedikit tindakan untuk mengurangi masyarakat-masyarakat kurang mampu, yaa minimal di bidang kesehatan. Naah dari tayangan televisi inilah awal saya ingin menjadi seorang ahli kesehatan, karena jika saya mampu maka tidak hanya nyawa bayi itu yang dapat selamatkan, bahkan ribuan orang pun saya ingin bantu.
Hanya karena rasa pesimis saya yang mengalahkan semua rasa tanggungjawab untuk membantu sesama. Sampai sekarang pun saya masih merasa menyesal, kenapa saya harus pesimis, padahal jika saya mampu, saya pasti bisa melakukannya. Cara saya menghilangkan rasa penyesalan itu dengan saya belajar bagaimana agar saya tidak mudah pesimis dan mau mencobanya sebelum saya mengatakan tidak mau. Semoga di bidang yang sekarang sedang saya tekuni ini, saya bisa lebih baik dan tidak mudah menyerah. Rencananya saya akan mencoba kembali ikut SNMPTN, semoga saya tidak pesimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar